Review// The 5th Wave by Rick Yancey

09.59


“But if I'm it, the last of my kind, the last page of human history, like hell I'm going to let the story end this way. I may be the last one, but I am the one still standing. I am the one turning to face the faceless hunter in the woods on an abandoned highway. I am the one not running but facing. Because if I am the last one, then I am humanity. And if this is humanity's last war, then I am the battlefield.” 

Judul Buku : Gelombang 5 (The 5th Wave)
Penulis : Rick Yancey
Alih Bahasa : Angelic Zaizai
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Desember 2013
Tebal : 576 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-9115-5

Setelah Gelombang 1, hanya kegelapan yang tersisa.
Setelah Gelombang 2, hanya orang-orang beruntung yang lolos.
Dan setelah Gelombang 3, hanya yang tidak beruntung yang bertahan.
Setelah Gelombang 4, hanya ada satu peraturan: JANGAN PERCAYA PADA SIAPA PUN.

Alien menyerbu Bumi dan menyapu habis manusia dalam beberapa gelombang. Cassie berhasil bertahan sejauh ini. Menurutnya, untuk tetap hidup, ia harus sendirian. Sampai ia bertemu Evan Walker. Cowok misterius itu mungkin satu-satunya harapan Cassie untuk menyelamatkan adiknya—atau bahkan menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, Cassie harus memilih antara percaya atau putus asa, melawan atau menyerah, hidup atau mati.


Akibat dari invasi oleh alien terhadap bumi, Cassie Sullivan, seorang gadis berusia 17 tahun hampir mati dalam perjalanannya menemukan adiknya Sam, di Kamp Heaven. Cassie adalah salah satu dari sedikit orang yang selamat dari serangan gelombang keempat hingga  membuat tujuan utama dalam hidupnya adalah untuk menemukan adiknya yang dibawa sekelompok prajurit ke Kamp Haven, yang katanya adalah tempat paling aman di seluruh muka bumi, saat itu.

Petualangan Cassie untuk menemukan adiknya tentu saja tidak berjalan dengan mulus. Hingga ia bertemu dengan Evan Walker, seorang lelaki misterius yang telah menyelamatkannya dari sang peredam. Namun, setelah diselamatkan, Cassie mulai ragu. Ada aturan yang ia pegang setelah gelombang 4 datang yaitu Jangan Percaya Pada Siapapun.

Walaupun begitu keadaan memaksakannya untuk memercayai Evan dan hanya Evan satu-satunya yang mungkin bisa membantunya menemukan adiknya, Sam. Sementara Cassie menyusun rencana bersama Evan untuk menyelamatkan Sam, keadaan di Kamp Heaven jauh lebih buruk. Anak-anak yang selamat dilatih dengan sangat keras untuk dijadikan pasukan penyelamatan umat manusia di bumi. Namun yang menjadi pertanyaan adalah mengapa harus anak-anak yang mereka pilih untuk dijadikan pasukan?

~~~

I do love this book!
Well, dari awal saya sudah kepincut dengan buku ini saat pertama kali melihat covernya. Cantik dan menarik serta juga misterius. Karena saya memang tipe pembaca buku yang suka dengan cover yang menarik. Ditambah saat membaca sinopsis buku ini, hal ini semakin menambah keinginan saya untuk segera membeli buku karangan Rick Yancey ini. 

Mungkin novel ini di awal alurnya agak terlalu lambat bagi saya hingga sampai-sampai saya merasa bosan membacanya. Karena efek bosan inilah, buku ini hampir 3 bulan tidak saya sentuh. Yah walaupun akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkannya lagi. Dan waktu itu saya betul-betul menyesal sempat menghentikan membaca novel ini. Soalnya novel ini benar-benar menarik waktu udah di pertengahan. Jadi, bisa dibilang nggak jadi nyesel karena udah beli buku ini.

Selain itu, yang menarik dari novel ini adalah POV yang digunakan. Disini kita bisa melihat sudut pandang dari ketiga karakter dari buku ini yaitu Cassie, Sammy, dan juga 'zombie'. Walaupun awalnya saya benar-benar dibuat bingung dengan pergantian sudut pandangnya, soalnya saya nggak tau kalau novel ini punya POV yang berbeda, sampai saya kira 'zombie' itu Cassie. Jadi sepanjang POV dari zombie, saya malah membayangkan Cassie disitu -_-

Akhir ceritanya sukses membuat saya penasaran dan kesal. Masih ada banyak banget pertanyaan yang belum terjawab. Jadi nggak sabar pengin baca lanjutannya, yah walaupun harus nunggu THR muncul dulu baru bisa beli bukunya yang udah terbit 22 juni kemaren :')

Regards,
Thaz


You Might Also Like

0 komentar

Goodreads